MEKANISME FISIOLOGI TERJADINYA 

EREKSI DAN EJAKULASI

EREKSI

 

Apasih Ereksi itu? Ereksi merupakan efek pertama dari rangsangan seksual pada laki-laki. Ereksi ini disebabkan karena adanya suatu impuls saraf parasimpatis yang menjalar dari bagian sakral medula spinalis melalui saraf-saraf pelvis menuju ke penis.

Serat saraf parasimpatis ini akan melepaskan suatu senyawa yaitu Oksida nitrat dan atau vasoactive intestinal peptide selain Asetilkolin. Nah, Oksida nitrat ini akan mengaktifkan suatu enzim yang dapat menyebabkan peningkatan pembentukan Guanosin Monofosfat Siklik (GMF Siklik)  yaitu enzim guanil siklase. Ketika enzim guanil ini meningkatkan GMF siklik, ini menyebabkan terjadinya pelebaran arteri-arteri penis serta melebarnya jalinan trabekula serat-serat otot polos di jaringan erektil corpus cavernosa dan corpus spongioisum penis.

Dengan melemasnya otot-otot polos pembuluh darah penis ini, menyebabkan aliran darah ke dalam penis bertambah atau meningkat yang akan menyebabkan lepasnya oksida nitrat dari sel-sel endotel pembuluh darah dan akan menyebabkan terjadinya vasodilatasi lebih lanjut.

Pada Jaringan Erektil penis terdapat sinusoid-sinusoid cavernosa yang secara normal tidak terisi penuh dengan darah tetapi dengan meningkatnya aliran darah ke dalam penis ini akan meningkatkan tekanan di dalam sinusoid sehingga tekanan ini menjadi tinggi. Nah, Tekanan yang tinggi ini akan menyebabkan terjadinya penggembungan pada jaringan erektil penis sehingga membuat penis menjadi keras dan memanjang. Keadaan dimana penis menjadi keras dan memanjang ini yang disebut Fenomena Ereksi.


EJAKULASI


 

Lalu Bagaimana terjadinya Ejakulasi? Nah, ketika terjadinya ereksi  maka pengisian uretra Internal dengan semen ini akan mengeluarkan suatu sinyal sensoris. Dimana sinyal sensoris ini akan dihantarkan melalui nervus pudendus ke regio sakral medula spinalis sehingga menimbulkan rasa penuh yang mendadak di organ genitalia Interna pria. Selain itu, sinyal sensoris juga akan merangsang kontraksi ritmis organ genitalia Interna dan juga akan menyebabkan kontraksi otot-otot iskhio kavernosus dan bulbo kavernosus. Keadaan ini akan menyebabkan peningkatan tekanan di kedua jaringan erektil penis, di duktus genital serta di uretra. Peningkatan tekanan ini akan menyebabkan semen dan sperma terdorong ke luar dari penis. Peristiwa keluarnya semen dan sperma dari penis ini yang disebut dengan Ejakulasi.

sumber : GUYTON ADN HALL. 2019. BUKU AJAR FISIOLOGI KEDOKTERAN EDISI KE-13.SINGAPUR. ELSEVIER SINGAPURE PTE LDT

Komentar